"loc": [
        "path",
        "item_id"
      ],
      "msg": "Input should be a valid integer, unable to parse string as an integer",
      "input": "foo"
    }
  ]
}
```

Karena parameter path `item_id` bernilai `"foo"` yang bukan tipe data `int`.

///

### Apa itu "Mounting"

"Mounting" dimaksud menambah aplikasi "independen" secara lengkap di jalur spesifik, kemudian menangani seluruh sub-jalur.

Hal ini berbeda dari menggunakan `APIRouter` karena aplikasi yang dimount benar-benar independen. OpenAPI dan dokumentasi dari aplikasi utama Anda tak akan menyertakan apa pun dari aplikasi yang dimount, dst.

jangankan
janganlah
jika
jikalau
juga
justru
kala
kalau
kalaulah
kalaupun
kalian
kami
kamilah
kamu
kamulah
kan
kapan
kapankah
kapanpun
dikarenakan
karena
karenanya
ke
kecil
kemudian
kenapa
kepada
kepadanya
ketika
seketika
khususnya
kini
kinilah
kiranya
sekiranya
kita
kitalah
kok
lagi
lagian
selagi

    * Jika tidak, klien akan melihat pesan kesalahan jelas.
* Periksa jika ada parameter *query* opsional bernama `q` (seperti `http://127.0.0.1:8000/items/foo?q=somequery`) untuk permintaan `GET`.
    * Karena parameter `q` dideklarasikan dengan `= None`, maka bersifat opsional.
    * Tanpa `None` maka akan menjadi wajib ada (seperti struktur di kondisi dengan `PUT`).

//
// An Arena must never be used concurrently by multiple goroutines.
type Arena struct {
	a unsafe.Pointer
}

// NewArena allocates a new arena.
func NewArena() *Arena {
	return &Arena{a: runtime_arena_newArena()}
}

// Free frees the arena (and all objects allocated from the arena) so that
// memory backing the arena can be reused fairly quickly without garbage

"inilah", "itu", "itukah", "itulah", "jangan", "jangankan", "janganlah", "jika", "jikalau", "juga", "justru", "kala", "kalau", "kalaulah", "kalaupun", "kalian", "kami", "kamilah", "kamu", "kamulah", "kan", "kapan", "kapankah", "kapanpun", "dikarenakan", "karena", "karenanya", "ke", "kecil", "kemudian", "kenapa", "kepada", "kepadanya", "ketika", "seketika", "khususnya", "kini", "kinilah", "kiranya", "sekiranya", "kita", "kitalah", "kok", "lagi", "lagian", "selagi", "lah", "lain", "lainnya", "melainkan", "selaku",...

"inilah", "itu", "itukah", "itulah", "jangan", "jangankan", "janganlah", "jika", "jikalau", "juga", "justru", "kala", "kalau", "kalaulah", "kalaupun", "kalian", "kami", "kamilah", "kamu", "kamulah", "kan", "kapan", "kapankah", "kapanpun", "dikarenakan", "karena", "karenanya", "ke", "kecil", "kemudian", "kenapa", "kepada", "kepadanya", "ketika", "seketika", "khususnya", "kini", "kinilah", "kiranya", "sekiranya", "kita", "kitalah", "kok", "lagi", "lagian", "selagi", "lah", "lain", "lainnya", "melainkan", "selaku",...

// license that can be found in the LICENSE file.

//go:build goexperiment.arenas

package arena_test

import (
	"arena"
	"testing"
)

type T1 struct {
	n int
}
type T2 [1 << 20]byte // 1MiB

func TestSmoke(t *testing.T) {
	a := arena.NewArena()
	defer a.Free()

	tt := arena.New[T1](a)
	tt.n = 1

	ts := arena.MakeSlice[T1](a, 99, 100)
	if len(ts) != 99 {

 │                          │
 ╰──────────────────────────╯

<font color="#3465A4">INFO    </font> Usando la cadena de import <font color="#8AE234"><b>main:app</b></font>

 <font color="#4E9A06">╭─────────── CLI de FastAPI - Modo Producción ───────────╮</font>
 <font color="#4E9A06">│                                                     │</font>

* `allow_origin_regex` - Una cadena regex para coincidir con orígenes que deberían estar permitidos para hacer requests cross-origin. por ejemplo, `'https://.*\.example\.org'`.