nantinya
nyaris
oleh
olehnya
seorang
seseorang
pada
padanya
padahal
paling
sepanjang
pantas
sepantasnya
sepantasnyalah
para
pasti
pastilah
per
pernah
pula
pun
merupakan
rupanya
serupa
saat
saatnya
sesaat
saja
sajalah
saling
bersama
sama
sesama
sambil
sampai
sana
sangat
sangatlah
saya
sayalah
se
sebab

"mungkinkah", "nah", "namun", "nanti", "nantinya", "nyaris", "oleh", "olehnya", "seorang", "seseorang", "pada", "padanya", "padahal", "paling", "sepanjang", "pantas", "sepantasnya", "sepantasnyalah", "para", "pasti", "pastilah", "per", "pernah", "pula", "pun", "merupakan", "rupanya", "serupa", "saat", "saatnya", "sesaat", "saja", "sajalah", "saling", "bersama", "sama", "sesama", "sambil", "sampai", "sana", "sangat", "sangatlah", "saya", "sayalah", "se", "sebab", "sebabnya", "sebuah", "tersebut", "tersebutlah",...

"mungkinkah", "nah", "namun", "nanti", "nantinya", "nyaris", "oleh", "olehnya", "seorang", "seseorang", "pada", "padanya", "padahal", "paling", "sepanjang", "pantas", "sepantasnya", "sepantasnyalah", "para", "pasti", "pastilah", "per", "pernah", "pula", "pun", "merupakan", "rupanya", "serupa", "saat", "saatnya", "sesaat", "saja", "sajalah", "saling", "bersama", "sama", "sesama", "sambil", "sampai", "sana", "sangat", "sangatlah", "saya", "sayalah", "se", "sebab", "sebabnya", "sebuah", "tersebut", "tersebutlah",...

1\ Íâ«aêÑ ­TÄóödKœ®I{ä=Hû+¦m ˆ“ nyïUF”[æ<Š‘w\î][Rž+û / ·ù…ã Ê¥« ò íL±Y 2 cÑ\þZ6Ï~ Ë1 š ÅoX¨=Z/ù•hk†*_ ¥,!ÉVž’Rî*Õ íø0 -d t•^ x½ a󽼈ó {·¤‡\áµ× þ6¥Ò îƒ ™xÍ«ù*k­ÈN «£ùn´X*g?NÞ gÆÈà«C \:B¯ C ù€z‡âO¤`~f KùüÒò‹l]¦ð5 „$ » ŒÕðA E ï ¢wô”L8aÜ t‰ŸŽÁ*¥Ð~ K›½púÑ |ÍVp¢ãUuç‡'lÝ£Ä(æ4Ç ° REø¼£xjá UÀ¼œ:… Ûš ˆOì}h?™ŽÜÐ¥é× ©R ’-ê É!U³ ©°X††¡.©ŒÐkŒ9†PÍB2 Ðn >²ú¬bæmHœ@¿oÏ « !ì X3=ÀÓºˆ. Ô‰ c3> ‹È~ ‹Pô ¯Ö¯tã >pZë˜{,5eä²x»2oUT®Ìô~ág™ Ú³sÜÉ×Þ³ñ6…q f‘Å &%øŒ ët™Ú)©ÄÌ wœ d”Ö(5êìázyBtí ’aYS±×jX_óÊM[&`®üÊÄécdÝ Ûà<”†¾— ±8”!...

trickling down his face, as long as it lasted.)

  `Then the words don't FIT you,' said the King, looking round
the court with a smile.  There was a dead silence.

  `It's a pun!' the King added in an offended tone, and
everybody laughed, `Let the jury consider their verdict,' the
King said, for about the twentieth time that day.

  `No, no!' said the Queen.  `Sentence first--verdict afterwards.'